Contoh Lapran yang mengandung konflik
B. Indonesia
achiel788
Pertanyaan
Contoh Lapran yang mengandung konflik
1 Jawaban
-
1. Jawaban husna2106
Disamping konflik agama, terdapat pula konflik politik yang merupakan salah satu jenis konflik yang dapat meletus karena persaingan antar partai politik dan antar calon legislative/parlemen (caleg) dalam internal partai politik dan antar partai politik dalam memperebutkan dukungan pemilih DKI Jakarta misalnya dalam pemilu parlemen 2014. Masyarakat yang terfragmentasi ke dalam berbagai macam partai politik yang bersaing untuk mendapatkan dukungan rakyat dalam pemilu, mudah disulut untuk terlibat dalam konflik politik.
Sebagai gambaran, Institut Titian Perdamaian mengemukakan konflik politik pada tahun 2010 sebanyak 21 kali dan tahun 2011 sebanyak 8 kali. Konflik politik banyak terjadi setelah tumbang Orde Baru dan lahir Orde Reformasi.
Dalam realitas terdapat banyak konflik politik di era Orde Reformasi. Konflik politik itu melibatkan empat kelompok. Pertama, konflik sesama pengurus partai politik yang bersaing memperebutkan posisi ketua atau antar kader dalam memperebutkan calon legislatif. Kedua, konflik antar kader dari partai lain yang memperebutkan dukungan pemilih dalam pemilu. Ketiga, konflik antar pendukung partai politik dalam pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) seperti pemilukada Gubernur, Bupati, Walikota,. Keempat, konflik antar partai politik yang bersaing dalam pemilu legislative dan pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
Para analis politik mengemukakan bahwa banyaknya konflik politik disebabkan banyaknya partai-partai politik di Indonesia di era Orde Reformasi. Sebagai gambaran, pemilu pertama di awal Orde Reformasi tahun 1999, diikuti peserta pemilu sebanyak 48 partai politik, namun yang memperoleh kursi di DPR RI hanya sebanyak 19 partai politik. Hasil pemilu ini ditengarai banyak menimbulkan konflik politik di DKI Jakarta di tahun 2010 dan 2011 yaitu sebanyak 29 kasus.
Pada pemilu kedua masa Orde Reformasi tahun 2004, peserta pemilu sebanyak 24 partai politik (berkurang 50 persen). Namun pada pemilu ketiga di Era Orde Reformasi tahun 2009, jumlah peserta pemilu kembali mengalami kenaikan menjadi 38 partai politik, ditambah 6 (enam) partai lokal di Aceh. Pada pemilu keempat di era Orde Reformasi tahun 2014, peserta pemilu mengalami penurunan drastis menjadi 12 partai politik, dengan 3 (tiga) peserta partai lokal Aceh.
Terjadinya penurunan jumlah peserta pemilu 2014 paling tidak disebabkan tiga hal. Pertama, semakin ketatnya persyaratan dalam undang-undang pemilu untuk menjadi peserta pemilu. Kedua, kuatnya keinginan partai-partai politik di parlemen dan pemerintah untuk memperkecil jumlah partai politik di Indonesia, karena jumlah partai politik yang besar dianggap sulit tercapainya kompromi politik dalam pengambilan keputusan dan menimbulkan banyak konflik. Ketiga, banyak partai politik yang tidak memperoleh dukungan suara yang memadai dalam pemilu, sehingga tidak mempunyai perwakilan di parlemen, yang menyebabkan kekuatan untuk melakukan konsolidasi diberbagai daerah seluruh Indonesia sangat berkurang.
Akibatnya, hanya partai-partai politik yang memenuhi parlementary treshold di parlemen dan mempunyai perwakilan di DPR RI, ditambah PBB dan PKPI yang tidak lolos parlementary treshold di DPR RI dalam pemilu 2009, serta 1 (satu) partai politik baru yaitu Partai NASDEM, yang dianggap memenuhi syarat menjadi peserta pemilu 2014.
Adapun partai politik yang memperoleh dukungan suara dari rakyat untuk DPR RI (parlemen nasional) dalam pemilu 1999 yaitu pemilu pertama di era Orde Reformasi adalah tidak banyak. Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), hanya terdapat 5 (lima) partai politik yang memperoleh dukungan suara yang besar dalam pemilu 1999. Pertama, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih 153 kursi. Kedua, Partai Golongan Karya (Golkar) memperoleh 120 kursi . Ketiga, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meraih 58 kursi. Keempat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meraih 51 kursi. Kelima, Partai Amanat Nasional (PAN) sebanyak 34 kursi.
Berikut ini dikemukakan tabel partai politik yang memperoleh kursi di DPR dalam pemilu 1999.
Tabel 3
Partai Politik Aliran Politik dan Jumlah Perolehan Kursi di DPR RI Pemilu 1999
Nama Partai Politik Nasionalis Islam Kristen Jumlah kursi
1. PKU v 1
2. PPP v 58
3. PSII v 1
4. PDIP v 153
5. PDKB v 5
6. PAN v 34
7. PPII Masyumi v 1
8. PBB v 13
9. Partai Keadilan v 7
10. PNU v 5
11. PNI Marhaenis v 1
12. PIPKI v 1
13. PNI Massa Marhaen v 2
14. Partai Golkar v 120
15. Partai Persatuan v 1
16. PKB v 51
17. Partai Daulat Umat v 2
18. PKP v 4
19. PB Tunggal Ika v 1